Pages

Labels

Jumat, 28 November 2014

The Surrogates: Sebuah Gambaran Manis Pahitnya Teknologi BCI ?

Bagi yang sudah maniak dengan film-film Hollywood pastinya pernah menonton Film berjudul The surrogates ini. Surrogates merupakan film fiksi ilmiah garapan Jonathan Mostow yang sebelumnya kita kenal melalui film-film aksi seru macam, U-571 (2000) dan Terminator 3 (2003). Film ini dibintangi aktor besar Bruce Willis didampingi aktor-aktris ternama yakni Radha Micthell, Rosamund Pike, Ving Rhames serta aktor gaek, James Cormwell.



Alkisah pada era masa depan, umat manusia semakin tergantung dengan robot pengganti yang diistilahkan surrogate. Teknologi ciptaan Dr. Canter (Cromwell) ini mampu menggantikan fungsi tubuh manusia secara fisik untuk melakukan aktifitas kesehariannya sehingga resiko celaka atau sakit menjadi semakin kecil. Suatu ketika sebuah robot pengganti ditembak secara misterius hingga mampu membunuh manusia pemakainya. Dua detektif, Tom Greer (Willis) dan Peters (Mitchell) mendapat tugas memecahkan kasus ini. Pimpinan gerakan anti surrogates, The Prophet (Rhames) diduga kuat terlibat dalam kasus ini namun dalam perkembangannya kasus ini berkembang semakin rumit.

Sejak awal cerita film bergulir beberapa pertanyaan yang mengganjal terlintas. Dalam kisah filmnya, surrogate merupakan sebuah lompatan teknologi terbesar sepanjang sejarah manusia. Untuk melakukan sebagian besar aktifitas kesehariannya manusia diwakilkan oleh sosok robot yang nyaris sama seperti aslinya, lebih muda, menarik, kuat dan mampu bergerak fleksibel seperti layaknya manusia, atau dengan kata lain sosok yang lebih sempurna. Sebuah pencapaian teknologi yang mungkin hanya bisa dicapai ratusan tahun lagi. Lalu apa yang mengganjal? Teknologi secanggih ini anehnya tidak diikuti perkembangan teknologi lainnya. Bukankan pencapaian teknologi secanggih ini mestinya didukung pula pencapaian teknologi lainnya? Alat transportasi misalnya seperti mobil dan helikopter masih sama seperti masa sekarang. Senjata api bahkan masih menggunakan peluru bukan laser atau semacamnya. Intinya, latar cerita rasanya masih sangat terlalu kuno untuk pencapaian teknologi surrogate.